
Anda akan diajak memahami mengapa satu kejadian di stadion bisa berujung pada sanksi berat bagi sebuah klub dan mengguncang liga indonesia.
Beberapa putusan Komite Disiplin PSSI menunjukkan pola: Persebaya Surabaya, Persik Kediri, dan PSM Makassar kena denda besar karena penyalaan flare pada pekan ke-34. Ada juga tindakan pada 20-21 Agustus 2025 terkait laga Persis Solo vs Persija Jakarta serta teguran untuk panpel Persik Kediri.
Dalam konteks sepak bola, tanggung jawab penyelenggaraan sekarang berada pada PT LIB dan klub, sementara PSSI dan FIFA fokus menjaga integritas kompetisi. Anda akan melihat bahwa ini soal keselamatan, tata kelola, dan dampak finansial bagi tim.
Gambaran Umum Insiden dan Mengapa Ini Menghebohkan Sepak Bola Indonesia
Kejadian di beberapa pertandingan akhir musim lalu menimbulkan keprihatinan luas. Peristiwa itu memengaruhi keamanan, tata kelola, dan citra kompetisi.
Pada dasarnya ada dua kluster pelanggaran. Pertama, penyalaan flare pada pekan ke-34 yang membuat Persebaya, Persik, dan PSM dikenai denda besar. Kedua, kehadiran tamu pada laga Persis Solo vs Persija (16 Agustus 2025) yang berujung pada sanksi Rp25 juta untuk panpel Persis dan klub Persija.
Reaksi komite disiplin menunjukkan proses berjenjang: investigasi, penetapan pelanggaran, lalu hukuman. Pelanggaran tak hanya memengaruhi hasil pertandingan, tetapi juga beban finansial dan operasional panpel.
- Pelanggaran di dalam dan luar stadion mendorong penegakan aturan.
- Kehadiran suporter tamu tetap menjadi titik rawan yang wajib diantisipasi.
- Keputusan ini berdampak pada kepercayaan publik dan masa depan pembinaan timnas indonesia.
| Jenis Pelanggaran | Pihak Terkait | Sanksi |
|---|---|---|
| Penyalaan flare | Persebaya, Persik, PSM | Ratusan juta rupiah |
| Kehadiran suporter tamu | Persis (panpel), Persija (klub) | Rp25 juta masing-masing |
| Panpel abai (medical officer tidak hadir) | Persik Kediri | Teguran dan denda Rp25 juta |
Kronologi dan Isu Utama di Pertandingan: Bakar Ban, Flare, dan Kehadiran Suporter Tamu
Satu percikan emosi di stadion bisa berubah jadi masalah keselamatan serius. Kamu akan mengikuti urutan kejadian dari provokasi kecil hingga kepulan asap yang mengganggu jalannya pertandingan.
Insiden dan eskalasi di sekitar laga
Awalnya ada provokasi verbal atau pelemparan kecil yang memancing reaksi di tribune.
Kemudian beberapa orang menyalakan flare atau membakar ban, menghasilkan asap pekat yang menurunkan visibilitas di area kandang.
Asap ini mengancam kesehatan pemain dan ofisial, serta berpotensi menunda atau membatalkan pertandingan.
Penyalaan flare di pekan pamungkas dan efek domino
Pada pekan ke-34 Liga 1 2024/2025, beberapa stadion tercatat melakukan penyalaan flare.
- Persebaya Surabaya mendapat sanksi Rp200 juta usai menjamu Bali United (23 Mei 2025).
- Persik Kediri juga dikenai Rp200 juta setelah laga kontra Borneo FC di Stadion Brawijaya.
- PSM Makassar dijatuhkan Rp220 juta pasca pertandingan lawan Persita Tangerang.
Selain itu, laga Persis Solo vs Persija (16 Agustus 2025) tersorot karena kehadiran suporter tim tamu, berujung sanksi administratif masing-masing Rp25 juta untuk panpel dan klub terkait.
| Jenis | Lokasi | Konsekuensi |
|---|---|---|
| Flare/asap | Beberapa stadion panggung pamungkas | Pengurangan visibilitas, ancaman kesehatan |
| Pelanggaran keamanan | Tribune kandang | Sanksi finansial dan evaluasi SOP |
| Kehadiran tamu | Stadion Persis Solo | Denda administratif untuk panpel dan pihak terkait |
Intinya, pola pelanggaran ini menunjukkan bahwa mitigasi risiko belum konsisten. Dokumentasi visual menjadi bukti kuat saat komite menentukan besaran denda. Kamu harus tahu, koordinasi antar pihak kini jadi kunci untuk mencegah eskalasi cepat pada setiap pertandingan.
Suporter Bakar Ban, Klub Didenda 1 M: Posisi Komdis PSSI dan Jenis Pelanggaran

Komdis PSSI menilai setiap kasus berdasarkan bukti, peran panpel, dan dampak keamanan. Keputusan komite disiplin kini menautkan kehadiran pihak tamu dengan kelalaian operasional.
Persis Solo vs Persija Jakarta: kehadiran suporter klub tamu dan sanksi berantai
Hasil sidang 21 Agustus 2025 menyatakan panitia Persis Solo dikenai sanksi komdis sebesar Rp25 juta karena gagal cegah kehadiran suporter klub tamu saat laga 16 Agustus 2025.
Klub Persija Jakarta juga terkena sanksi Rp25 juta karena adanya pendukung tamu yang hadir. Putusan ini menunjukkan efek berantai saat pencegahan tidak terlaksana.
Persik Kediri vs Madura United: panpel, medical officer absen, dan denda tambahan
Dalam sidang yang sama, panpel Persik Kediri mendapat teguran keras. Medical officer yang terdaftar tidak hadir, dan panpel juga didenda Rp25 juta karena akses tamu tidak terkontrol.
Kasus ini menegaskan bahwa aspek administrasi dan operasional menentukan bobot sanksi selain masalah keamanan.
Kasus pemain: larangan bermain dan denda untuk pelanggaran berat di lapangan
Pada 20 Agustus 2025, pemain Arema, Yann Motta Pinto, mendapat tambahan larangan bermain satu laga dan denda Rp10 juta setelah menerima kartu merah langsung saat lawan PSIM Yogyakarta.
Ini menunjukkan komite disiplin memproses perilaku pemain terpisah dari isu penonton, tetapi tetap berdampak pada reputasi dan sumber daya klub.
| Kasus | Pihak | Sanksi |
|---|---|---|
| Kehadiran tamu di Persis vs Persija | Panpel Persis / Persija | Rp25 juta / Rp25 juta |
| Panpel abai (Persik vs Madura United) | Panpel Persik Kediri | Teguran + Rp25 juta |
| Perilaku pemain | Yann Motta (Arema) | Larangan 1 laga + Rp10 juta |
Regulasi, Tanggung Jawab, dan Risiko: Penegasan Erick Thohir soal Kandang-Tandang

Erick Thohir menegaskan bahwa pelarangan tur tandang belum bisa dicabut sementara. Keputusan ini diambil setelah PSSI dan FIFA menilai bahwa kondisi keamanan di beberapa stadion masih berisiko.
Penilaian tidak hanya soal emosi penonton. Ini juga terkait kesiapan operasional, mitigasi bahaya, dan potensi dampak serius bila kerusuhan terjadi.
Larangan tur tandang, evaluasi bersama FIFA, dan alasan belum dicabut
PSSI bersama FIFA memandang bahwa arus masuk penonton tim tamu masih membawa risiko untuk keselamatan. Oleh karena itu, pembukaan akses tamu ke stadion untuk musim berikutnya akan bergantung pada bukti mitigasi yang jelas.
Jika PT LIB dan pihak operator ingin melonggarkan kebijakan, mereka harus menunjukkan rencana pengamanan yang mampu mencegah insiden fatal.
Siapa bertanggung jawab? PSSI, PT LIB, dan peran operator
Struktur tanggung jawab menempatkan PT LIB sebagai penyelenggara utama kompetisi, sementara PSSI bertugas menjaga integritas pertandingan.
PT LIB, dengan mayoritas saham dimiliki klub, memikul beban operasional. Namun, PSSI tetap berwenang menilai pelanggaran yang bisa mengganggu tata kejuaraan dan timnas indonesia.
- Kebijakan “tamu” hanya boleh dilonggarkan jika ada rencana mitigasi yang terukur.
- PT LIB dan operator stadion harus siap bertanggung jawab penuh jika terjadi korban jiwa.
- Pengaturan tiket, desain sektor, dan prosedur keamanan wajib disesuaikan sebelum akses tamu dibuka.
| Aspek | Pihak Utama | Konsekuensi saat Gagal |
|---|---|---|
| Penyelenggaraan pertandingan | PT LIB (operator stadion) | Pertanggungjawaban operasional dan hukum |
| Integritas kompetisi | PSSI | Sanksi administratif dan evaluasi kebijakan |
| Akses penonton tamu | PT LIB & klub | Harus sertakan rencana mitigasi atau tetap dilarang |
Dampak untuk Klub, Panpel, dan Kamu sebagai Suporter

Dampak finansial dan operasional dari insiden di stadion terasa langsung pada anggaran dan perencanaan musim berikutnya.
Kerugian, performa tim, dan pembatasan akses
Sanksi seperti denda besar memaksa pengelola menata ulang prioritas belanja.
Contoh nyata: Persebaya Rp200 juta, Persik Rp200 juta, dan PSM Rp220 juta terkena efek finansial yang berat.
- Kamu akan melihat anggaran operasional dipangkas, termasuk pada pengamanan pertandingan dan fasilitas.
- Penalti ini bisa memicu laga tanpa penonton atau pembatasan sektor, yang mengurangi dukungan untuk tim.
- Kasus persis solo dan denda panpel serta klub lawan menunjukkan bahwa koordinasi panpel menentukan risikonya.
| Kasus | Konsekuensi | Biaya (juta) |
|---|---|---|
| Flare akhir musim | Evaluasi SOP & perbaikan keamanan | 200 / 200 / 220 |
| Kehadiran tamu (Persis Solo) | Denda panpel & klub, teguran | 25 |
| Panpel abai (Persik) | Teguran operasional | 25 |
Intinya, loyalitas suporter terbaik terlihat lewat kepatuhan. Komunikasi dan edukasi publik dapat menurunkan risiko sanksi berikutnya.
Data Denda dan Tren Pelanggaran: Dari Puluhan Juta hingga Ratusan Juta

Rekap finansial akhir musim menyingkap besaran sanksi yang diterapkan Komdis PSSI atas pelanggaran asap di beberapa laga.
Rekap denda flare menunjukkan angka signifikan: Persebaya Surabaya dikenai Rp200 juta. Persik Kediri juga tercatat Rp200 juta. PSM Makassar paling besar dengan Rp220 juta.
Klub besar dan putusan yang dinantikan
Beberapa nama besar, termasuk Persib Bandung dan Persija Jakarta, sempat menunggu keputusan saat itu karena ada flare pada laga terakhir mereka.
Selain denda ratusan juta, ada juga sanksi administratif skala puluhan juta. Misalnya, panpel Persik mendapat sanksi Rp25 juta terkait akses suporter Madura United.
| Kasus | Lawan | Jumlah (Rp) |
|---|---|---|
| Flare akhir musim | Bali United / Borneo FC / Persita | 200 juta / 200 juta / 220 juta |
| Kehadiran tamu (panpel) | Madura United | 25 juta |
| Status putusan | Persib Bandung, Persija Jakarta | Menunggu |
Apa maknanya untuk kamu? Tren ini memperlihatkan bahwa hukuman dan sanksi komdis kini dipatok sesuai beratnya pelanggaran. Daftar lawan di setiap laga membantu memetakan risiko dan menyusun langkah pencegahan.
Respons Klub dan Penyelenggara Pertandingan atas Sanksi Komdis PSSI
Sanksi komdis memaksa perubahan operasional yang nyata di banyak panpel dan manajemen. Kamu melihat panitia dan manajemen klub segera menyusun rencana perbaikan pascaputusan Agustus 2025.
Komdis PSSI menegaskan bahwa kepatuhan panitia pelaksana penting. Kasus yang melibatkan Persis Solo, Persija Jakarta, dan panpel terkait kehadiran suporter dari Madura United dijadikan acuan standar baru.
Langkah yang umum dilakukan meliputi audit internal, briefing ulang steward, dan perbaikan koordinasi dengan aparat keamanan. Dokumentasi CCTV dan pelaporan insiden menjadi prioritas.
- Kamu akan melihat protokol masuk-keluar penonton diperketat untuk mencegah kehadiran tidak terverifikasi.
- Komunikasi publik dibuat tenang namun tegas agar potensi pelanggaran berulang bisa ditekan.
- Pelatihan panpel dan prosedur pelaporan dipandang sebagai pilar pemulihan kepercayaan.
| Aspek | Tindakan | Tujuan |
|---|---|---|
| Protokol akses | Revisi SOP & pemeriksaan tiket | Kurangi kehadiran tidak resmi |
| Pengawasan | Audit CCTV & pelaporan | Memperkuat bukti saat proses komite disiplin |
| Pelatihan | Briefing steward & simulasi | Tingkatkan respons operasional |
Implikasi untuk Musim dan Kompetisi: Masa Depan Kehadiran Suporter Tamu
Keputusan terkait akses penonton tamu bisa mengubah suasana stadion dan arah pertandingan.
Erick Thohir menegaskan evaluasi berkelanjutan bersama FIFA. Hal ini membuat kebijakan kehadiran suporter tetap ditimbang ketat untuk musim mendatang.
Kebijakan itu akan memengaruhi atmosfer laga, daya dukung moral, dan potensi perubahan hasil. Pembatasan klub tamu memang mengurangi risiko, tetapi juga mengikis intensitas rivalitas yang jadi ciri liga indonesia dan sepak bola lokal.
Kamu bisa melihat opsi mitigasi yang lebih realistis:
- Kuota terbatas dan sektor terpisah agar tamu dan tuan rumah aman.
- Pengawalan rute masuk-keluar untuk mencegah benturan di luar stadion.
- Verifikasi identitas sebagai syarat tiket tandang untuk kurangi infiltrasi.
Kasus yang menimpa Persib Bandung dan Persija Jakarta menegaskan perlunya langkah preventif. Pelajaran dari Madura United juga relevan untuk menyusun SOP baru.
| Aspek | Skenario | Manfaat |
|---|---|---|
| Kuota & sektor terpisah | Jumlah tamu terbatas per laga | Kurangi konfrontasi langsung |
| Verifikasi tiket tandang | Identitas terdaftar sebelum masuk | Kurangi infiltrasi sektor non-tamu |
| Edukasi komunitas | Program komunikasi dan kampanye | Tumbuhkan kepatuhan dari dalam basis pendukung |
Intinya, keputusan akhir soal kehadiran tamu akan bergantung pada kesiapan operator dan klub memenuhi standar keamanan. Kamu juga bisa membaca rujukan kebijakan terkait di sumber resmi untuk detail lebih lanjut.
Impak jangka panjang: iklim pertandingan yang aman membantu pembinaan pemain dan memperkuat rantai talenta untuk timnas indonesia.
Kesimpulan
Komite disiplin dan komdis pssi memperlihatkan sikap tegas. Putusan denda besar dan sanksi menegaskan bahwa pelanggaran dalam pertandingan tidak lagi bisa diabaikan.
Data utama jelas: Persebaya Surabaya kena denda Rp200 juta, Persik juga Rp200 juta, dan PSM Rp220 juta. Putusan 20-21 Agustus memberi sanksi Rp25 juta untuk panpel Persis Solo dan Persija akibat kehadiran tamu, plus teguran untuk panpel Persik dan hukuman bagi pemain yang melanggar.
Erick Thohir menekankan tanggung jawab PT LIB dan klub untuk menjaga standar. Di musim depan, arah kebijakan tetap berhati-hati: kehadiran tamu tergantung kesiapan teknis dan akuntabilitas.
Intinya, kamu bisa membantu mencegah sanksi dengan menaati aturan, menolak aksi berisiko, dan mendukung pembenahan SOP demi masa depan timnas Indonesia dan kompetisi yang lebih aman.






